1. Pengertian Problem Possing
Problem Possing mempunyai beberapa arti. Pertama, Problem Possing adalah perumusan soal sederhana atau perumusan ulang soal yang ada dengan beberapa perubahan agar lebih sederhana dan dapat dikuasai. Kedua, Problem Possing adalah rumusan soal yang berkaitan dengan syarat-syarat pada soal yang telah dipecahkan atau alternative soal yang masih relevan ( Silver, Mamora-Downs, Leung & Kenney, 1996 ). Dalam hal ini, Problem Possing dimaksudkan perumusan masalah (soal) oleh peserta didik dari situasi yang tersedia atau soal yang diberikan oleh pendidik, yang dilakukan sebelum, ketika atau setelah pemecahan masalah. Misalnya, pendidik mengajukan masalah / soal kepada peserta didik. Selanjutnya peserta didik disuruh mengajukan pertanyaan-pertanyaan (masalah-masalah) yang mengarah kepemecahan masalah. Contoh lain, peserta didik disuruh mengajukan beberapa masalah (soal) beserta jawabannya, yang relevan dengan suatu konsep yang telah atau sedang dipelajari.
2. Petunjuk Pembelajaran dengan Pendekatan Problem Possing
Suryanto dalam Upu (2003 : 25) mengemukakan beberapa petunjuk pembelajaran dengan Problem Possing, yaitu :
1) Petunjuk Pembelajaran yang Berkaitan dengan Guru
a) Guru hendaknya membiasakan merumuskan soal baru atau memperluas soal dari soal-soal yang ada di buku pelajaran.
b) Guru hendaknya menyediakan beberapa situasi yang berupa informasi tertulis, benda manipulatif, gambar atau yang lainnya, kemudian guru melatih siswa merumuskan soal dari situasi yang ada.
c) Guru dapat menggunakan soal terbuka dalam tes.
d) Guru memberikan contoh perumusan soal dengan beberapa taraf kesukaran baik kesulitan isi matematikanya maupun kesulitan bahasanya.
e) Guru menyelenggarakan reciprocal teaching yaitu pembelajaran yang berbentuk dialog antara guru dengan siswa mengenai sebagian isi buku teks yang dilaksanakan dengan menggilir siswa berperan sebagai guru.
2) Petunjuk Pembelajaran yang Berkaitan dengan Siswa
a) Siswa dimotifasi untuk mengungkapkan pertanyaan sebanyak-banyaknya terhadap situasi yang diberikan.
b) Siswa dibiasakan mengubah soal-sal yang ada menjadi soal yang baru sebelum siswa menyelesaikan soal tersebut.
c) Siswa dibiasakan untuk membuat soal-soal serupa / sejenis setelah menyelesaikan soal tersebut.
d) Siswa harus diberanikan menyelesaikan soal-soal yang diremuskan temannya sendiri.
e) Siswa dimotifasi menyelesaikan soal-soal non rutin.
3. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Problem Possing
Menurut Patahuddin dalam Fithriani (2005 : 5), ada beberapa kelebihan yang dapat ditimbulkan dengan adanya pendekatan Problem Possing dalam pembelajaran Pendidikan Biologi, antara lain :
a) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencapai pemahaman yang lebih luas dan menganalisis secara lebih mendalamtentang suatu topik.
b) Memotifasi siswa untuk belajar lebih lanjut.
c) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan sikap kreatif, bertanggung jawab dan mandiri.
d) Pengetahuan akan lebih lama diingat siswa karena diperoleh dari hasil belajar atau hasil eksperimen yang berhubungan dengan minat dan lebih terasa berguna untuk kehidupa mereka.
Sedangkan menurut Suharta (2000 : 93), Problem Possing merupakan salah satu cara untuk memperoleh kemajuan dalam pembaharuan konsep atau pemecahan masalah. Selain itu Problem Possing menjadi awal usaha intelektual yang berfungsi untuk merangsang pikiran, mendobrak wawasan yang kaku dan sempit, membuka cakrawala dan mencerdeskan.
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, Problem Possing mempunyai kelemahan sebagaimana diungkapkan Amerlin dalam Fithriani (2005 : 5), yaitu :
a) Membutuhkan lebih banyak waktu bagi siswa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
b) Menyita lebih banyak waktu bagi pengajar, khususnya untuk mengoreksi tugas siswa.
c) Siswa berkemampuan rendah tidak dapat menyelesaikan semua soal yang dibuatnya atau soal-soal yang dibuat oleh temannya yang memiliki kemampuan Problem Possing yang lebih tinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar