Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah Jigsaw. Pada mulanya Jigsaw dikem-bangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawan, kemudian oleh Robert E. Slavin (1991) Jigsaw tersebut divariasikan. Melalui tipe Jigsaw dapat dibangun kemampuan afektif siswa seperti:
• Mengemukakan pendapat
• Mendengar
• Bertanya
• Mengelola materi
• Mengklarifikasi
• Menghargai orang lain
• Mengontrol / mengendalikan diri
• Bekerjasama dengan orang lain
• Kesediaan berbagi pengetahuan yang dimiliki
• Meminta bantuan orang lain
• Memotivasi teman belajar
• Mengkomunikasikan hasil diskusi
Model jigsaw dikembangkan oleh Eliot Aronson dan kawan-kawannya dan kemudian diadaptasi oleh slavin dan kawan-kawannya.
Dalam Model jigsaw siswa dibagi menjadi beberapa kelompok/tim 4 – 5 orang anggotanya bersifat heterogen. bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks dan tiap siswa diberi tanggung jawab untuk mempelajari satu bagian dari bahan akademik tersebut. para anggota dari berbagai kelompok/tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari satu bagian bahan akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bahan tersebut.
Kelompok siswa yang dimaksud “disebut kelompok pakar (expert group)”. sesudah kelompok pakar berdiskusi dan menyelesaikan tugas, maka anggota dari kelompok pakar ini kembali ke kelompok semula (home teams) untuk mengajar (membuat mengerti) anggota lain dalam kelompok semula tersebut.
Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa dikelompokkan secara heterogen. Berikut ini adalah contoh pengelompokkan siswa:
1. Susunlah peringkat siswa dari peringkat satu dan selanjutnya sampai dengan peringkat terakhir berdasar nilai sebelumnya
2. Tentukan beberapa siswa pertama (contoh tentukan siswa peringkat satu sebagai kelompok A, siswa peringkat 2 sebagai kelompok B dst). Atur setiap tim terdiri dari siswa yang peringkat nilainya tinggi, sedang dan rendah.
3. Selanjutnya, guru meminta 4 orang siswa dengan topik yang berbeda untuk presentasi tentang topiknya di depan kelas secara bergiliran.
4. Akhirnya, guru mengadakan tes secara individual dan dikoreksi langsung sambil dibahas. Skor atau nilai siswa dalam kelompok belajar (home group) dirata-ratakan. Untuk memotivasi siswa guru memberikan penghargaan kepada kelompok belajar/home group yang nilai rata-ratanya tinggi.
Secara singkat langkah-langkah pembelajaran Jigsaw terdiri atas;
1) Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok heterogen 4-5 orang
2) Tim anggota dalam kelompok/ tim diberi bagian materi yang berbeda
3) Anggota dari tim-tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.
4) Jika kelompok ahli selesai mendiskusikan tugasnya, maka anggota kelompok kembali ke kelompok asal/semula (home teams) untuk mengajar anggota lainnya dalam kelompok semula
5) Tiap kelompok/tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
· Guru memberi evaluasi
· Kesimpulan/penutup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar