Selasa, 16 Agustus 2016

Mengembangkan Kreatifitas Anak

Kreatifitas merupakan kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru baik berupa konsep atau gagasan maupun dalam bentuk karya nyata.
Kemampuan ini perlu dikembangkan sejak usia dini, agar anak bisa tumbuh dan berkembang menjadi manusia dengan kemampuan berkreasi.
Dalam upaya mengembangkan kreatifitas anak dapat dilakukan hal-hal berikut :

1. Memahami Kebutuhan Dasar Anak

Kreatifitas anak sulit diharapkan tumbuh jika orang tua tak memahami apa yang dibutuhkan anak. Seringkali orang tua memahami kebutuhan anak hanya dengan memberi barang-barang kesukaannya. Padahal kesenangan seorang anak tidak semata-mata diukur dengan pemberian materi.

2. Menjadi Orang tua kreatif

Hal ini penting karena anak ibarat cermin. Ia akan meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Saat sisi kognitif anak mulai berfungsi, ia berusaha memasukkan semua informasi yang dilihatnya kedalam memorinya.

3. Menjadi tempat berlindung bagi anak

Pengertian memberi perlindungan disini adalah bagaimana anak diberi kebebasan melakukan sesuatu tanpa harus dihinggapi rasa bersalah. Misalkan : apabila seorang anak senang menggambar atau mencoret-coret dinding tembok rumah hingga menjadi kotor, jangan langsung memarahinya tapi berikan pemahaman agar tidak menggambar atau mencoret-coret di dinding dan berikan media lain sebagai pengganti tembok dinding, misalnya kertas.

4. Melatih Kepekaan Anak

Ajarkan kepada anak untuk memahami segala sesuatu yang terjadi disekitarnya. Dengan informasi yang ada, anak dirangsang membuat sejumlah alternatif.

5. Mematangkan Emosi Anak

Kemampuan seorang anak untuk berkreasi berkaitan dengan kematangan emosinya. Disini orang tua dituntut untuk mengajarkan kepada anak kapan ia bisa berbuat dan kapan tidak. Selain itu orang tua harus bisa membangun sikap percaya diri dan mengembangkan potensi anak sejak dini.
Untuk mematangkan emosi anak dapat dilakukan dengan cara :
a) Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan pendapat dan pemikirannya sendiri. Ini penting agar anak berani mengemukakan pendapat sehingga dapat menggali potensi dirinya untuk berpikir.
b) Beri rangsangan dari luar seperti informasi dan wawasan sebanyak-banyaknya.
c) Melibatkan anak sejak dini untuk ikut serta dalam menyumbangkan hak suara dan hak pilihnya disesuaikan dengan batas kemampuan dan usianya.
d) Membuat anak kritis dalam berpikir dengan menerapkan teknik “mengemudikan otak” yaitu melatih anak terus berpikir. Berikan permainan yang bisa melatih anak berpikir

6. Membangun Komunikasi yang Efektif

Melalui komunikasi setiap orang ingin keberadaan dirinya ditanggapi orang lain. Membangun komunikasi yang sesuai dengan naluri kejiwaan anak merupakan salah satu upaya merangsangnya berpikir kritis dan kreatif.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar