Selasa, 30 Agustus 2016

DO'A KETIKA DILILIT KESULITAN

Artikel ini saya dapatkan disebuah majalah pada rubrik yang berisi kisah nyata hamba Allah yang mendapat karunia setelah memanjatkan doa atau berbagai hal seputar doa.
Artikel ini merupakan surat yang dikirim oleh Tin Sabak Isnani dari Bekasi.
Berikut kutipan isi surat tersebut :


“Kehidupan itu bak roda, kata orang tua. Kadang diatas kadang dibawah, kadang senang kadang susah. Orang selalu lupa daratan ketika diatas, baru merengek-rengek ketika jatuh susah.


Saya ingin berkisah ihwal saudara saya Herman. Ia pengusaha ekspedisi muatan kapal laut (EMKL). Pada masa jayanya, uang bukanlah masalah. Herman sekeluarga hidup serba berkecukupan. Tak sedikitpun kekurangan, dengan seorang istri dan tiga anak.

Alhamdulillah, orangnya pun tidak sombong dan lupa daratan. Kedermawanannya membuat kehidupan bertambah berkah. Kewajiban agama; shalat, mengaji tak pernah ketinggalan.

Namun kesulitan ekonomi yang melanda bangsa, ikut memporakporandakan bangunan ekonominya. Usahanya jatuh, perusahaannya tutup, para pegawainya praktis diberhentikan juga. Ia hanya bisa lemas, merenungi kenapa hal ini terjadi. Hingga suatu ketika isterinya membuka percakapan.

“Mas, kita dalam kondisi collaps seperti ini, ada baiknya kita pergi ke guru ngaji kita, Ustadz Ishom, mungkin beliau bisa memberikan pemecahan.”
“Ya Allah betul juga,kenapa tak terpikirkan olehku.”
Keesokan harinya Herman kontan menjalankan nasehat isterinya.
“Assalamua`alaikum.” Herman mengucapkan salam sembari mengetuk daun pinturumah Ustadz Ishom.

“Wa`alaikummussalam.” Suara berat sang Ustadz terdengar dari dalam. Isteri ustadz Ishom menyilakan Herman masuk. Setelah bincang-bincang sejenak, Herman langsung membicarakan persoalan yang tengah ia hadapi,

Setelah memberi nasehat panjang lebar diakhiri pembicaraan sang ustadz memberi sebuah do`a.

“nak Herman ada sebuah do`a yang dapat meringankan beban kehidupan kita dikala kehidupan kita ditimpa kesulitan, Insya Allah berhasil. Saya pernah mengamalkannya, ”ujar ustadz Ishom. “Kamu baca do`a ini sebelum kamu keluar rumah dan baca juga dalam setiap kesempatan sebanyak mungkin kamu bisa. Tentu sa`at kamu membacanya, dalam keadaan suci, ”jelas ustadz Ishom. Doa`anya :
Bismillahi `ala nafsii wa malii wa dinii, allahumma radhdhinii biqhadaa-ika, wa baarik lii fiimaa quddira li hattaa laa uhibbu ta'jiila ma akhkharta la ta-khira ma`ajjalta' (dengan nama Allah demi jiwaku,hartaku dan agamaku, ya Allah ridhoilah aku dengan qadaMu/ketentuanMu), dan berkahilah aku dengan apa yang telah ditakdirkan/diputuskan, hingga aku tak risau dengan yang harusnya cepat lalu Engkau lambatkan dan yang seharusnya lambat Engkau cepatkan).

Doa ini adalah doa yang pernah Rasulullah ajarkan kepada para sahabatnya tatkala susah dan mengalami kesulitamn dalam kehidupan.

Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. Rasulullah SAW. Bersabda” tak ada satupun kesulitan dalam kehidupan yang dapat menghalangi seorang muslim, kecuali ia keluar dari rumahnya dan berdoa
Bismillahi `ala nafsii wa malii wa dinii, allahumma radhdhinii biqhadaa-ika, wa baarik lii fiimaa quddira li hattaa laa uhibbu ta'jiila ma akhkharta la ta-khira ma`ajjalta'.
Pulang dari rumah gurunya, Herman langsung mempraktekkan apa yang diajarkan oleh ustadz Ishom. Bukan saja Herman, isteri dan anak-anaknya pun ikut mengamalkan doa yang bagus itu. Alhamdulillah kehidupannya merangkak sedikit demi sedikit. berusaha sambil berdoa, dua hal yang dilakukannya tanpa henti.

Saya (Tin Sabak Isnaini) sempat mendengar bagaimana keluarga Herman berikhtiar. Saya pun bersyukur telah memperoleh doa ini. Bagi pembaca, mungkin saja anda suatu ketika mengalami kesulitan hidup, tak ada salahnya anda mencoba mengamalkan doa ini”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar