Selasa, 09 November 2010

Sejarah Perumusan Pancasila (Lahirnya Pancasila)

Nama Pancasila muncul untuk dasar negara Indonesia, bermula dari pidato Ir.Soekarno di sidang pertama BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 yang diadakana di gedung Chuo Sangi In, dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai tanggal 29 Mei 1945 dengan tema dasar Negara. Soekarno mengusulkan lima asas disebut Pancasila yaitu:

a. kebangsaan Indonesia

b. internasionalisme dan peri kemanusiaan

c. mufakat atau demokrasi

d. kesejahteraan sosial

e. Ketuhanan yang Maha Esa

Kelima asas dari Soekarno disebut Pancasila yang menurut beliau bilamana diperlukan dapat diperas menjadi Trisila atau Tiga Sila yaitu:

a. Sosionasionalisme

b. Sosiodemokrasi

c. Ketuhanan yang berkebudayaan

Bahkan masih menurut Soekarno, Trisila tersebut di atas bila diperas kembali disebutnya sebagai EKASILA yaitu merupakan sila GOTONG ROYONG merupakan upaya Soekarno dalam menjelaskan bahwa konsep tersebut adalah dalam satu-kesatuan. Selanjutnya lima asas tersebut kini dikenal dengan istilah Pancasila, namun konsep bersikaf kesatuan tersebut pada akhirnya disetujui dengan urutan serta redaksi yang sedikit berbeda.


Sebelum Pidato Soekarno tanggal 1 Juni 1945, terlebih dahulu Mr. Muhammad Yamin pada tanggal 29 Mei 1945 dan Prof. Dr. Mr. Soepomo pada tanggal 31 Mei 1945 mengemukakan 5 asas.

Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhammad Yamin dalam pidato singkatnya mengemukakan lima asas yaitu:

1. Peri kebangsaan

2. Peri ke Tuhanan

3. Kesejahteraan rakyat

4. Peri kemanusiaan

5. Peri kerakyatan

Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo mengusulkan lima asas yaitu :

1. Persatuan

2. Mufakat dan demokrasi

3. Keadilan sosial

4. Kekeluargaan

5. Musyawarah


Setelah hari itu dibentuk panitia kecil yang berjumlah 8 orang, yakni terdiri:

1. Ir Soekarno

2. Drs. Muh Hatta

3. Sutardjo

4. KH. Wakhid Hasyim

5. Ki Bagus Hadikoesoemo

6. Oto Iskandardinata

7. Muh Yamin

8. Mr. A.A. Maramis

Karena adanya perbedaan diantara ke-8 orang itu, lalu dibentuk lagi panitia kecil yang berjumlah 9 orang atau dikenal PANITIA SEMBILAN. Yakni:

1. Ir. Muh Hatta (Ketua)

2. Mr. Muh Yamin

3. K.H. Wahid Hasyim

4. Drs. Muh Hatta

5. K.H. Abdul Kahar Moezakir

6. Mr. Maramis

7. Mr. Soebardjo

8. Abikusno Tjokrosujoso

9. H. Agus Salim


Panitia Sembilan itu bersidang pada tanggal 22 Juni 1945 dan menghasilkan kesepakatan atau suatu persetujuan yang menurut istilah Ir Soekarno adalah suatu modus, yakni sbb:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Muh Yamin mempopulerkan kesepakatan ini dengan Nama PIAGAM JAKARTA.
Kesepakatan itu menjadi finish tentang perdebatan dasar negara RI.


Pada tanggal 16 Agustus 1945 malam Ir Soekarno dan Muh Hatta "diasingkan" oleh Pemuda-pemuda Indonesia ke Rengasdengklok untuk diamankan dari godaa atau hasutan Jepang.


Pada tanggal 17 Agustus paginya jam 10 dengan resmi Indonesia dinyatakan MERDEKA dengan dibacakan TEKS PROKLAMASI.


Pada tanggal 18 Agustus paginya utusan dari Indonesia wilayah Timur yakni PAPUA mendatangi Ir Soekarno, untuk menyampaikan unek-unek dari mereka. Yakni jika PANCASILA sila pertama tidak diganti Papua akan merdeka sendiri dan tidak mau bergabung dengan NKRI. Setelah itu Ir Soekarno berdiskusi dengan 4 Tokoh Islam dan mendapatkan hasil yakni berubahnya PANCASILA Sila prtama diganti dengan: "KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar