Jumat, 08 Juli 2016

Media Audio Visual Sebagai Sumber Pembelajaran


1.      Pengertian Media Pembelajaran
Dalam kaitannya dengan proses komunikasi pembelajaran, media diartikan sebagai wahana penyalur pesan pembelajaran. Beberapa ahli dan asosiasi dalam Hernawan (2006) telah mengemukakan pengertian tentang media pembelajaran ini, antara lain sebagai berikut Pertama, NEA (1969) mengartikan media pembelajaran sebagai sarana komunikasi, baik dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk perangkat kerasnya.
Kedua Wilbur Schram (1977) mendefenisikan media pembelajaran sebagai teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran.
Ketiga Miasno (1980) menegaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.

2.      Media Audio Visual sebagai sumber pembelajaran
Pada dasarnya siswa memiliki minat (Sense of interst) dan dorongan ingin melihat kenyataan (Sense of Reality) mengingat materi pembalajaran dalam pendidikan ilmu pengetahuan sosial lebih banyak memuat informasi, maka upaya mengembangkan kedua potensi siswa tersebut, guru dituntut memiliki kreatifitas dalam mengaktualisasikan kompetensinya terutama untuk mengidentifikasi, menyeleksi dan menentukan sumber pembelajaran yang menunjang kegiatan belajar mengajar.
Sumber belajar yang dapat dengan mudah dihadirkan di dalam kelas sehingga secara langsung dapat dimanfaatkan dalam kegiatanbelajar mengajar adalah media pembelajaran. Alat peraga pengara atau Audio Visual aids yang disingkat AVA adalah alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pembelajaran yang disampaikannya kepada siswa dan mencegah terjadinya Verbalisme pada diri siswa, sehingga peran  guru sebagai mediator dan fasilitator dapat dilaksanakan. Pengajaran yang menggunakan banyak pemaparan (Eksposikoris) tentu akan segera membosankan, sebaliknya pengajaran akan lebih menarik bila siswa gembira belajar atau senang karena merasa tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya. Sudah tentu pengajaran akan efektif menarik bagi siswa apabila dalam pelaksanaannya guru menggunakan media atau memanfaatkan peristiwa aktual dalam memberikan contoh dan harus dimulai dengan pengalaman yang lebih abstrak. Menurut Winata Putra (2005) Media Pengajaran memiliki sifat sebagai berikut :
1.      Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berpikir, sehingga mengurangi verbalisme pada diri anak.
2.      Memperbesar perhatian siswa sehingga saat kegiatan belajar mengajar berlansung akan tumbuh minat siswa terhadap materi pembelajaran.
3.      Membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah dilupakan oleh siswa.
4.      Memberikan  pengalaman yang nyata kepada siswa sehingga mereka terdorong untuk berusaha mengetahui kenyataan yang sebenarnya dan peduli terhadap peristiwa yang terjadi.
5.      Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkelanjutan secara teratur
6.      Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan perkembangan berbahasa dalam mengungkapkan sesuatu dengan bahasa sendiri
7.      Dapat menarik minat siswa dan membutuhkan keinginan untuk membicarakannya lebih lanjut.
Media sebagai sumber pembelajaran erat kaitannya dengan peran guru sebagai mediator dan fasilitator. Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan demikian media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral dalam proses belajar mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran. Tetapi tuntutan guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan tentang media, tetapi juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan serta mengusahakan media dengan baik. Memiliki dan menggunakan media harus sesuai dengan tujuan, materi, metode, evaluasi dan yang lebih utama memperlancar pencapaian tujuan serta menarik minat siswa. Sebagai mediator guru pun menjadi peraturan siswa dengan siswa dan siswa dengan lingkungan, sehingga guru pun dituntuk memiliki keterampilan tentang komunikasi dan berinteraksi, sehingga siswa dikemangkan kemampuannya dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Tiga macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mendorong terjadinya interaksi secara maksimal di dalam kelas, yaitu : mendorong berlangsung tingkah laku sosial yang baik, mengembangkan gaya interaksi Pribadi dan menambahkan hubungan yang positif dengan memperhatikan hal sebagai berikut :
1.      Media yang dipilih harus sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa.
2.      Media yang di pilih harus tepat, memadai dan mudah digunakan.
3.      Harus direncanakan dan sebelum digunakan harus diperiksa terlebih dahulu.
4.      Penggunaannya harus di sertai kegiatan lain, seperti mendiskusikannya
5.      Sesuai dengan kemampuan guru, siswa dan sekolah.

Keneth H. Hover dalam Winata Putra (2005) memberikan beberapa petunjuk tentang prinsip penggunaan alat Audio Visual sebagai berikut :
1.      Tidak ada media atau alat pengajaran yang dianggap paling baik
2.      Media atau alat  pengajaran tertentu lebih tepat dari pada yang lain berdasarkan jenis, pengertian atau dalam hubungan dengan tujuan.
3.      Audio Visual dan sumber-sumber yang digunakan merupakan bagian integral dari pengajaran.
4.      Perlu diadakan persiapan yang seksama oleh guru dan siswa mengenai alat Audio Visual.
5.      Siswa yang menyadari tujuan media atau alat Audio Visual dan merespons data atau infromasi yang diberikan.
6.      Perlu diadakan kegiatan lanjutan.
7.      Media atau alat Audio Visual dan sumber-sumber yang digunakan untuk menambah kemampuan komunikasi dan terjadinya interaksi belajar antar komponen.

Berdasarkan indra yang di gunakan media pembelajaran di golongkan ke dalam tiga bagian yaitu : (1) media yang dapat didengar (visual aids), seperti peta, grafik, bagan, poster ; (2) media yang dapat dilihat (Auditive aids), seperti rekaman suara dan radio ; dan (3) Media yang dapat diraba (motorik aids) seperti patung, peta kontur dan modul. Tetapi dalam kenyataan ketiga jenis media tersebut dapat digabungkan menjadisatu atau multi media yang dikenal dengan media Audio Visual atau alat dengan pandang, misalnya Vidio dan film, televisi, slide proyektor yang diiringi penjelasan guru

2 komentar:

  1. terima kasih banyak untuk berbagi informasi ... Semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat Kita Semua

    BalasHapus
  2. infona bermanfaat sekali, terimakasih telah berbagi

    BalasHapus